Tambak udang milik Bp. Rasyid luas lahan membentang dihadapan Team NASA saat berkunjung ke kabupaten Luwuk Sulawesi Sulawesi Selatan untuk menemui dan melihat para pengguna produk-produk dari PT. NASA khususnya produk pertanian dan perikanan, dimana dalam hal ini produk TON misalnya telah diaplikasikan untuk budidaya udang dan bandeng Bp. Rasyid. Berikut ini adalah petikan wawancaranya dengan Team Liputan NASA :
"Tingkat
keberhasilan budidaya tambak udang dan bandeng yang saya rasakan jika
dibandingkan dengan musim-musim yang dulu lebih menguntungkan musim sekarang,
mengapa demikian, karena dilihat dari kesehatan lingkungan tambak lebih
terjaga, pertumbuhan bandeng dan udang lebih kondusif, semua ini peran TON yang
baik untuk bandeng dan udang".Ucapnya mengawali wawancara dengan Team
NASA.
Saat ditanyakan
oleh Team Liputan NASA mengenai biaya pengeluaran yang berkaitan dengan budidaya
bandeng dan udang dirinya menerangkan, "Setelah menggunakan TON untuk
budidaya ini saya dapat mengurangi biaya, dan perkembangan yang saya pantau
sampai saat ini cukup baik dan memadai. Sudah 35 tahun usia tambak ini, dan
sudah lama pula saya berkecimpung dalam budidaya tambak udang dan bandeng,
namun selama itu pula saya belum melihat keberhasilan yang signifikan, daripada
berhasilnya panen ternyata lebih banyak gagalnya".
Selain
menjelaskan pengurangan biaya dan kegagalan panennya dulu, is juga menerangkan
kondisi bandeng dan udangnya saat ini,"Saat ini usia udang dan bandeng
menginjak 2 bulan, setelah menggunakan TON hasil yang saya rasakan cukup baik,
dulu saya biasanya menggunakan NPK namun hasilnya kurang baik". Lebih
lanjut is menegaskan,"Sekarang setelah says menggunakan TON hanya 2 botol
selama 2 bulan ini hasilnya cukup bagus, saya bisa melihat udang untuk 1 kg
berjumlah 19 ekor dan bandeng 5 ekor untuk 1 kg-nya jadi untuk bandeng
rata-rata berat per-ekornya 200 gram". Disinggung penggunaan TON di lahan,
ia menerangkan, "Pemberian TON yang saya lakukan dengan dicampur air dalam
ember (diencerkan), perlakuan sesuai dosis di label, kemudian saya berikan pada
saat memasukkan air ke lahan".
Bp. Rasyid
memperkirakan udang dan bandeng akan dapat dipanen dalam jangka waktu satu
bulan lagi. Petambak ini mengakui bahwa setelah menggunakan TON, tingkat
kesuburan plankton bagus, sehingga udang dan bandeng mendapat nutrisi dari
plankton-plankton tersebut , tidak seperti dulu ketika menggunakan urea dan TSP
planktonnya sedikit sehingga bandeng dan udang tidak mendapatkan makanan
tambahan. . "Lugs ”lahan saya ini sekitar 2,5 hektar dengan jumlah
populasi udang 10.000 ekor dan bandeng 5.000 ekor,"Ungkapnya. Kemudian la
menjelaskan,"Prediksi untuk hasil panen mendatang adalah untuk udang ± 400
kg dan untuk bandeng jika hidup semua 1,7 ton, tetapi jika ada yang mati saya
perkirakan 1,2 ton, itu Baja sudah bagus".
Dirinya juga
menceritakan, dulu pernah membudidayakan bandeng dan udang sebanyak 30.000
ekor, namun semuanya gagal, karena udang dan bandeng tidak mendapatkan makanan
tambahan seperti plankton, padahal biaya yang is keluarkan sudah banyak seperti
untuk benih udang dan bandeng serta Urea dan TSP sebanyak 3 ton dengan harga
saat itu Rp. 4.200.000,-
"Sekarang
saya hanya menggunakan 2 botol TON dan tidak menggunakan Urea dan TSP lagi
ternyata hasil sangat bagus. Saya memperkirakan hasil
panen akan lebih
meningkat dari musim yang lalu", Katanya dengan nada gembira.
"Pokoknya banyak` keuntungan yang dapat saya petik dari penggunaan TON
seperti pengurangan biaya namun hasil dapat bertambah,"Ungkapnya
mengakhiri wawancaranya dengan Team Liputan NASA.
Pemesanan Vitamin untuk Tambak (Udang dan Bandeng), silahkan hubungi: