Kamis, 10 Januari 2013

Budidaya Bandeng dan Udang

Budidaya Bandeng dan Udang 
Tambak udang milik Bp. Rasyid luas lahan membentang dihadapan Team NASA saat berkunjung ke kabupaten Luwuk Sulawesi Sulawesi Selatan untuk menemui dan melihat para pengguna produk-produk dari PT. NASA khususnya produk pertanian dan perikanan, dimana dalam hal ini produk TON misalnya telah diaplikasikan untuk budidaya udang dan bandeng Bp. Rasyid. Berikut ini adalah petikan wawancaranya dengan Team Liputan NASA :
"Tingkat keberhasilan budidaya tambak udang dan bandeng yang saya rasakan jika dibandingkan dengan musim-musim yang dulu lebih menguntungkan musim sekarang, mengapa demikian, karena dilihat dari kesehatan lingkungan tambak lebih terjaga, pertumbuhan bandeng dan udang lebih kondusif, semua ini peran TON yang baik untuk bandeng dan udang".Ucapnya mengawali wawancara dengan Team NASA.
Saat ditanyakan oleh Team Liputan NASA mengenai biaya pengeluaran yang berkaitan dengan budidaya bandeng dan udang dirinya menerangkan, "Setelah menggunakan TON untuk budidaya ini saya dapat mengurangi biaya, dan perkembangan yang saya pantau sampai saat ini cukup baik dan memadai. Sudah 35 tahun usia tambak ini, dan sudah lama pula saya berkecimpung dalam budidaya tambak udang dan bandeng, namun selama itu pula saya belum melihat keberhasilan yang signifikan, daripada berhasilnya panen ternyata lebih banyak gagalnya".
Selain menjelaskan pengurangan biaya dan kegagalan panennya dulu, is juga menerangkan kondisi bandeng dan udangnya saat ini,"Saat ini usia udang dan bandeng menginjak 2 bulan, setelah menggunakan TON hasil yang saya rasakan cukup baik, dulu saya biasanya menggunakan NPK namun hasilnya kurang baik". Lebih lanjut is menegaskan,"Sekarang setelah says menggunakan TON hanya 2 botol selama 2 bulan ini hasilnya cukup bagus, saya bisa melihat udang untuk 1 kg berjumlah 19 ekor dan bandeng 5 ekor untuk 1 kg-nya jadi untuk bandeng rata-rata berat per-ekornya 200 gram". Disinggung penggunaan TON di lahan, ia menerangkan, "Pemberian TON yang saya lakukan dengan dicampur air dalam ember (diencerkan), perlakuan sesuai dosis di label, kemudian saya berikan pada saat memasukkan air ke lahan".
Bp. Rasyid memperkirakan udang dan bandeng akan dapat dipanen dalam jangka waktu satu bulan lagi. Petambak ini mengakui bahwa setelah menggunakan TON, tingkat kesuburan plankton bagus, sehingga udang dan bandeng mendapat nutrisi dari plankton-plankton tersebut , tidak seperti dulu ketika menggunakan urea dan TSP planktonnya sedikit sehingga bandeng dan udang tidak mendapatkan makanan tambahan. . "Lugs ”lahan saya ini sekitar 2,5 hektar dengan jumlah populasi udang 10.000 ekor dan bandeng 5.000 ekor,"Ungkapnya. Kemudian la menjelaskan,"Prediksi untuk hasil panen mendatang adalah untuk udang ± 400 kg dan untuk bandeng jika hidup semua 1,7 ton, tetapi jika ada yang mati saya perkirakan 1,2 ton, itu Baja sudah bagus".
Dirinya juga menceritakan, dulu pernah membudidayakan bandeng dan udang sebanyak 30.000 ekor, namun semuanya gagal, karena udang dan bandeng tidak mendapatkan makanan tambahan seperti plankton, padahal biaya yang is keluarkan sudah banyak seperti untuk benih udang dan bandeng serta Urea dan TSP sebanyak 3 ton dengan harga saat itu Rp. 4.200.000,-
"Sekarang saya hanya menggunakan 2 botol TON dan tidak menggunakan Urea dan TSP lagi ternyata hasil sangat bagus. Saya memperkirakan hasil
panen akan lebih meningkat dari musim yang lalu", Katanya dengan nada gembira. "Pokoknya banyak` keuntungan yang dapat saya petik dari penggunaan TON seperti pengurangan biaya namun hasil dapat bertambah,"Ungkapnya mengakhiri wawancaranya dengan Team Liputan NASA.


Pemesanan Vitamin untuk Tambak (Udang dan Bandeng), silahkan hubungi: